my links
friend's blogs
.
about me



Dita Anggraeni

24 years old
sweet and little
loves beach, blue,
ice cream
and love

Live in Bandung
looking forward to visit your town

My final project is about tsunami


Looking for a proper job...
or a proper love...



* m a y s t a r *
designs
.
Gorgeous S t r a w b e r r y Kiss
i really don't think it gets any better than this . vanilla smile .
and a gorgeous strawberry kiss!
birds sing we swing . clouds shift by and everything is like a dream
It's everything I wished...
..the cure

Friday, February 18, 2005

Electrical Storm

Buset dah... Cuaca Bandung akhir-akhir ini. Tiap hari hujan. Tapi bukan hujan yg mayeng (baca: hujan tidak besar tidak kecil tapi berlangsung sepanjang hari). Hujan yg gimana ya... Gini deh, pertama-tama hari, diawali dengan cuaca yg lembab. Kemudian di tengah kelembaban gitu, langit menghitam (Walopun Margahayu kadang suka telat. Hayoh we ceria...). Awan-awan kelabu dan bergumul. Kemudian terdengar bunyi guluduk. Ga lama kemudian turun deh... HUJAN DERAS. Stay at home, do not connect your computer through the dial-up internet, and watch out for the sky. Kamu akan melihat beberapa lightning alias petir. Wow...
Dan sukurnya keadaan ini berlangsung kira-kira 2 jam. Untuk Margahayu berarti telat 1/2 - 1 jam.
Abis itu.. Yang ada gerimis tipis. Gerimis romantis. Gerimis yg bikin laper mulu.

Trus gw jadi inget. Waktu gw nginep di hotel di Jogja kmaren, gw sempet nonton film mengenai Electrical Storm. Aduh judulnya lupa uy. Itu juga nonton dari tengah-tengah. Gw kan sedang terobsesi dengan bencana-bencana nih, jadi langsung stay tune aja, nonton. Yang jelas, film itu merupakan film science fiction dengan tema badai, tepatnya Electrical Storm. Badai dengan banyak sekali petir, kilat dan guluduk, eh bahasa Indonesianya geledek yah? Ya itu deh... Kebanyakan storm ini terjadi di negara-negara maju. Biar gaya gitu, petir menyambar gedung putih, petir di London, petir menyambar Monas dan ketauan di bawahnya ada minyak bumi (boong deng), dsb. Untuk mengantisipasinya, akhirnya para scientists itu (mungkin sebangsa Pa Bayong, Pa Zadrach dan Pa Plato) merubah polaritas bumi dengan cara menginjeksikan medan magnet sintetis di kutub utara. Polaritas bumi berubah dan langsung seketika itu juga langit kembali cerah dan selamatlah dunia (ups, sorry keceplosan endingnya). Inti bencananya kayak gitu. Masalah cinta, politik, napi yg keluar dari penjara, dan anak yg dilahirkan di tengah badai (curiga film Powder nih) ga gw perhatikan dengan detail. Maklum, nonton sambil bantuin Mama packing.

Sampe Bdg, dengan cuaca ngepet begini, gw jadi inget film tadi. Gile, ada electrical storm nih, huhuy!! Seru seru... (Maaf ya teman-teman, bencana jadi sesuatu mempesona buat seorang Dita). Petirnya ga terlalu keliatan sih, karena seringnya gw ada di angkot, jadi ga bisa liat langit. Tapi bunyi gemuruhnya itu lho.. Seru banged, seru...
Tapi setelah di klarifikasi dengan seorang sarjana meteorologi yang baru lulus dan penggemar Axl Rose (ehm ehm), ternyata yg terjadi di Bandung itu bukan electrical Storm, melainkan hujan konvektif biasa. Hehehe... kecele deh eke. Karena daerah tropis memang bebas dari electrical storm akibat letaknya yg jauh dari kutub bumi. Ouwh... Tapi teutuep aja kan, hujannya serem, Pi!! Iya Dit, baca dong diktat mata kuliah GeoSains dulu. Hehhee...

Btw, petir itu menakjubkan ya. Selain film di atas, ada banyak film yang terinspirasi oleh petir, beberapa yg udah gw tonton:
-
Powder (1995),salah satu film favorit gw dengan Sean Patrick Flanery sebagai aktornya)
-
Phenomenon (1996), terkenal dengan quotesnya: "Will you love me for the rest of my life?"/ "No, I will love you for the rest of mine."
-
Acid House (1998)
-
Prelude to a Kiss (1992), salah satu film romantisnya Meg Ryan.
eh sbrny gw blum pernah ntn The Acid House, cuma punya kaset soundtracknya doang, enak-enak sih lagunya. Ada Dimitri from Paris segala.
Belum lagi
- the Flash (1997-2005),
Flash Gordon (1980) dan
- Gundala Putra Petir

Dulu gw ga pernah merhatiin petir. Cenderung takut malah. Sampe suatu saat seorang teman bilang, "Petir itu indah ya. Kalo gw liat petir, hati gw deg-degan. Deg-degan yg sama saat gw jatuh cinta." Segitunya efek petir di hati dia. Dari situ gw mulei sering merhatiin petir. Apakah memang efeknya sama dengan jatuh cinta? Kalo iya, boleh juga tuh. Daripada nyari-nyari cowok ga jelas yg akhirnya malah bikin patah hati (atau yg balik mencintai dan malah bikin kelimpungan sendiri) kan mendingan ngeliyatin petir. Efeknya sama ini.


Wah kyknya enaknya dengerin Lightning Seeds nih sekarang.
.. You're lying again. You say you won't but then you do...


eh kenapa sih gerimis-gerimis gini ada yg senam aerobik diiringi lagu remix Anggun C. Sasmi di Plaza Widya ITB? Ck ckck... "Mengaku bujangan, kepada setiap wanita, ternyata cucunya segudang... Ayo Ibu ibu! Jepit tahan jepit tahan..!"


si kecil at 1:08 AM

design by may
maystar design