Monday, August 02, 2004

Moonchild

Moonchild still lives in my heart
Can I ask you sumthing?
Is your life better now?

Taken from Moonchild by Cibo Mato

Dita selalu lupa mencatat, tanggal berapa aja bulan nampak begitu dekat dengan bumi. Dan Dita juga selalu lupa, kapan sebenernya bulan itu ada pada jarak terdekatnya dengan bumi. Apa ada istilah tertentu gitu ya? Kalo ga salah apogee sama perigee ya? Kayak Aphelium, merupakan keadaan dimana bumi berada pada jarak terdekat dengan matahari, dan perihelium merupakan keadaan dimana bumi terletak paling jauh dari matahari. Eh atau kebalik ya? Hehehe…

Kalo liyat bulan sabit, Dita juga selalu bertanya-tanya, apakah bulan sabit ini terlihat sama dari belahan bumi lainnya? Soalnya kalo dari Bandung, maupun dari Sumbawa (tempat agak jauh yang pernah Dita datangi) bulan sabit selalu terlihat seperti mangkuk yang terbuka ke atas. Bentuknya ga pernah seperti pelangi. Selalu nangkarak, nggak pernah nangkuban. Lantas, ilustrator cover album Melloncollie and the Infinite Sadness-nya Smashing Pumpkins, dapet ide darimana? Bagaimana dengan DreamWorks?
Hal-hal kecil begini, ga pernah ada yang jawab.

Yang Dita tau pasti sih, jarak bumi dan bulan sangat berpengaruh terhadap pasang surut air laut. Gravitational force ini yang menyebabkan naik turunnya air di pantai. Ditambah dengan gaya centrifugal, gaya yang bekerja pada gerakan melingkar. Hehe... *apa sih Dit?*

Ada malam-malam tertentu, seperti malam ini, bulan purnama nampak besar sekali. Warnanya pun cenderung oranye daripada kuning lemon. Sedangkan saat bulan purnama lainnnya, bulan nampak seperi bola bekel kuning mungil berada jauh sekali dari bumi. Dan yang bikin kening Dita berkerenyit, saat bulan purnama, bulan nampak jelas dan besar sekali dari Margahayu Raya. Kenapa ya? Keren sih. Tapi membuat Dita merasa bahwa Margahayu Raya itu berada lebih dekat ke bulan dibandingin tempat lainnya, alias di ujung dunia.
Huh.
Emangnya Timbuktu?!



si kecil at 10:56 PM